Penyakit Akibat Kerja di Industri Konstruksi

Penyakit Akibat Kerja (PAK) adalah penyakit yang timbul karena pekerjaan atau lingkungan kerja. Di industri konstruksi, risiko PAK cukup tinggi karena karakteristik pekerjaan yang berat, berisiko, dan seringkali dilakukan di lingkungan yang ekstrem. Memahami PAK di industri konstruksi sangat penting untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan yang serius di kemudian hari.

Yuk, kita explore berbagai penyakit yang mungkin muncul selama kerja di lingkungan konstruksi dan bagaimana caranya kita bisa mencegahnya!

Penyakit Akibat KerjaSource: Halfpoint

Jenis-Jenis Penyakit Akibat Kerja yang Sering Menyerang Pekerja Konstruksi

Berikut beberapa jenis Penyakit Akibat Kerja yang umum terjadi di industri konstruksi:

  1. Gangguan Pernapasan: Debu, serbuk kayu, asap las, dan bahan kimia yang beterbangan di lokasi konstruksi dapat menyebabkan berbagai masalah pernapasan, seperti:

    • Asma Akibat Kerja: Reaksi alergi pada saluran pernapasan akibat paparan iritan di tempat kerja.

    • Pneumokoniosis (termasuk Asbestosis dan Silikosis): Penyakit paru-paru akibat menghirup debu mineral, seperti asbes dan silika.

    • Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK): Peradangan paru-paru kronis yang disebabkan oleh paparan debu dan iritan lainnya.

  2. Gangguan Pendengaran: Kebisingan dari mesin-mesin berat, alat-alat konstruksi, dan aktivitas pengerjaan dapat menyebabkan gangguan pendengaran, bahkan tuli permanen.

  3. Gangguan Muskuloskeletal (MSDs): Pekerjaan konstruksi sering melibatkan aktivitas fisik yang berat dan berulang, seperti mengangkat beban, membungkuk, dan memutar badan. Hal ini dapat menyebabkan gangguan pada otot, tulang, sendi, dan saraf, seperti:

    • Nyeri Punggung Bawah: Nyeri pada area punggung bawah akibat pengangkatan beban yang salah atau posisi kerja yang buruk.

    • Sindrom Terowongan Karpal (Carpal Tunnel Syndrome/CTS): Penjepitan saraf di pergelangan tangan akibat gerakan repetitif.

    • Tendonitis: Peradangan pada tendon (jaringan yang menghubungkan otot dan tulang).

  4. Penyakit Kulit (Dermatitis Kontak): Paparan bahan kimia seperti semen, cat, pelarut, dan bahan pembersih dapat menyebabkan iritasi, gatal-gatal, dan ruam pada kulit.

  5. Cedera Akibat Panas (Heat Stress): Pekerja konstruksi yang bekerja di luar ruangan pada cuaca panas berisiko mengalami heat stroke, kelelahan panas, dan kram panas.

  6. Penyakit Akibat Bahan Kimia Berbahaya: Paparan bahan kimia berbahaya seperti timbal, kromium, dan kadmium dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan pernapasan, masalah penglihatan dan bahkan kanker

Apa yang Harus Dilakukan Jika Mengalami Gejala?

Jika kamu mengalami gejala terkait kesehatan di tempat kerja, langkah-langkah berikut dapat diambil:

  1. Konsultasi dengan Dokter: Segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.

  2. Laporkan ke Atasan: Informasikan kepada atasan tentang kondisi kesehatan Anda agar tindakan pencegahan dapat diambil.

  3. Dokumentasi Gejala: Catat semua gejala dan kondisi kerja kamu untuk membantu dalam proses diagnosis

Penyebab Penyakit Akibat Kerja

Ada beberapa faktor utama yang menyebabkan penyakit akibat kerja di industri konstruksi, antara lain:

  • Paparan Debu dan Bahan Kimia: Debu silika, asbes, atau bahan kimia seperti pelarut dan perekat adalah contoh yang sering ditemukan.

  • Kondisi Lingkungan yang Tidak Aman: Ventilasi yang buruk, pencahayaan yang kurang memadai, atau suhu ekstrem.

  • Kebisingan Tinggi: Alat berat seperti bor dan gergaji mesin dapat menghasilkan suara yang merusak pendengaran.

  • Postur dan Beban Kerja Berat: Mengangkat beban tanpa teknik yang benar atau bekerja dalam posisi yang tidak ergonomis.

  • Kurangnya Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD): Banyak pekerja yang tidak memakai APD sesuai standar.

Cara Mencegah Penyakit Akibat Kerja di Industri Konstruksi

Pencegahan adalah kunci utama untuk menghindari Penyakit Akibat Kerja. Berikut beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan:

  • Gunakan Alat Pelindung Diri (APD)

  • Patuhi Prosedur K3

  • Perhatikan Ergonomi Kerja

  • Jaga Kebersihan Lingkungan Kerja

  • Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Secara Berkala

  • Mengikuti Pelatihan K3

Dalam industri konstruksi, kesehatan dan keselamatan pekerja adalah prioritas utama. Reka Mulia Konstruksi hadir sebagai kontraktor terpercaya yang tidak hanya fokus pada hasil konstruksi berkualitas, tetapi juga memastikan lingkungan kerja yang aman bagi semua pihak.

Jangan ragu untuk menghubungi kami sekarang untuk memulai proyek Anda dan nikmati kualitas serta layanan unggulan kami! Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi website kami di rekon.co.id atau ikuti kami instagram @rekamuliakonstruksi

Referensi:

https://www.sekolahpengadaan.id/penyakit-yang-dapat-terjadi-selama-pekerjaan-konstruksi/

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *