PPN Naik 12% Tahun 2025: Apa Kebijakan dan Dampaknya?
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) merupakan salah satu sumber pendapatan negara yang signifikan. Pemerintah Indonesia berencana menaikkan tarif PPN dari 11% menjadi 12% pada tahun 2025. Kenaikan tarif PPN ini dilakukan bertahap. Pada 1 april 2022, PPN naik dari 10% menjadi 11%. Selanjutnya, pemerintah berencana menaikan PPN menjadi 12% yang akan diberlakukan paling lambat 1 Januari 2025. Kenaikan ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan negara untuk membiayai berbagai program pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan lainnya.
Dengan meningkatkan penerimaan dari PPN, pemerintah berharap dapat mengurangi defisit anggaran yang terjadi akibat belanja negara yang terus meningkat. Peningkatan PPN akan memberikan tambahan dana bagi pemerintah untuk mendukung berbagai program strategis yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Baca lainnya: Kerja Sama PT Reka Mulia Konstruksi Dalam Pembangunan Griya Idola Residence
Dampak Kenaikan PPN 12% Terhadap Industri Konstruksi
Dampak kenaikan PPN 12% ini bukan hanya berpengaruh terhadap pemerintahan saja, tetapi berdampak signifikan terhadap industri konstruksi. Kenaikan PPN dapat meningkatkan harga bahan baku dan jasa, kenaikan PPN 12% diprediksi akan melambungkan harga material konstruksi seperti semen, besi beton, dan kayu, serta mendorong kenaikan upah tukang dan biaya kontraktor. Dampaknya, biaya konstruksi secara keseluruhan dapat meningkat sehingga memperlambat laju pembangunan, dan memicu kenaikan harga jual rumah dan bangunan lainnya.
Kenaikan PPN 12% juga berimbas pada biaya operasional proyek, seperti biaya transportasi, kenaikan logistik, dan asuransi yang menyebabkan biaya bahan bakar kendaraan pengangkut material, biaya sewa kendaraan, biaya tol, biaya gudang, biaya distribusi, dan premi asuransi proyek sehingga biaya operasional proyek secara keseluruhan meningkat. Kenaikan biaya operasional proyek ini dikhawatirkan akan memperberat beban kontraktor dan memperlambat laju pembangunan. Hal ini juga dapat menekan laba kontraktor dan menyebabkan proyek menjadi tidak menguntungkan.
Baca lainnya: Mengenal Berbagai Jenis Dinding Berdasarkan Material dan Karakteristiknya
PT Reka Mulia Kontraktor merupakan perusahaan kontraktor umum yang fokus pada bidang Arsitektur, Konstruksi Sipil, Elektrikal, dan Mekanikal. PT Reka Mulia Kontraktor memiliki pengalaman dalam menangani berbagai macam proyek, diantaranya yaitu proyek residensial, proyek komersial, proyek industrial, dan infrastruktur.
Jangan ragu untuk menghubungi kami sekarang untuk memulai proyek Anda dan nikmati kualitas serta layanan unggulan kami! Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi website kami di rekon.co.id atau ikuti kami di Instagram @rekamuliakonstruksi.
Sumber:
https://www.industriproperti.com/nasional/begini-dampak-ppn-11-dan-inflasi-ke-pasar-properti/
Share This Article: